13 Juli 2014

Dukungan Difabel untuk Prabowo Hatta


Penggalangan dukungan untuk Prabowo terus mengalir di Yogyakarta. Kali ini dukungan datang dari seorang aktivis difabel, Gustur. Sebagai seorang difabel, Gustur mengaku selama ini negara belum bisa menjamin kesejahteraan rakyat khususnya keberpihakan terhadap kaum difabel.

Penyandang tuna netra tersebut menilai momentum pemilihan presiden menjadi penentuan terhadap masa depan kaum difabel untuk diperjuangkan. Dalam pilpres ini, Gustur menilai, sosok Prabowo lah yang mampu mengakomodir aspirasi para difabel.

"Saya melihat Prabowo ke depan bisa membawa ke Indonesia lebih baik," kata Gustur dalam orasinya saat deklarasi gerakan Setia Nusantara untuk Prabowo - Hatta, Selasa (03/06) siang di titik nol.

Di Yogyakarta, menurut Gustur ada 40 ribu anggota aktif yang tergabung perhimpunan difabel Indonesia. Dia akan mengerahkan para anggota perhimpunan difabel untuk memberikan dukungan kepada Prabowo.

"Di Yogya ada perhimpunan difabel Indonesia, anggotanya sampai 40 ribu, ini akan saya arahkan ke Prabowo," kata Gustur yang sehari-hari berprofesi sebagai Lawyer ini.

Dia berharap dengan dukungannya, bisa membawa Prabowo menang dalam pilpres. Karena menurutnya hanya Prabowo yang bisa membawa kesejahteraan untuk rakyat termasuk juga untuk kaum difabel.

"Kalau Prabowo jadi, kesejahteraan rakyat meningkat, perekonomian nasional stabil, tidak seperti sekarang ini, rakyat semakin susah, kenyataan tidak sesuai dengan teori," ujar Gustur. (mdk/hhw)


Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sangat peduli terhadap penyandang difabel. Ia mengatakan, jumlah penyandang difabel di Indonesia sangatlah besar. Namun mereka sangat minim perhatian selama ini.

"Prabowo mengatakan kepada saya bahwa ia akan memperhatikan para penyandang difabel bila terpilih nanti," ujarnya di cara Dukungan Komunitas Disabilitas Terhadap Prabowo-Hatta di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014.

Hashim mengatakan, sejak lama Partai Gerindra memperhatikan para penyandang difabel. "Sejak lama kita kawal Undang-undang disabilitas," ucapnya.

Adik kandung Prabowo Subianto ini menjelaskan, pemerintah selama ini kurang memperhatikan hak kaum difabel. Sebagai warga negara, para penyandang difabel harus mendapat perhatian dari negara.

"Menurut data yang ada penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 37 juta jiwa. Mulai tunanetra, tunarungu, tunadaksa dan sebagainya. Mereka adalah suatu aset bangsa," ujar dia.

Baginya 37 juta penyandang difabel bisa diberdayakan menjadi suatu kekuatan bangsa Indonesia. "Kita tidak bisa janji, tapi kita akan kaji. Kita akan pelajari kemungkinan kita akan bikin uang kertas khusus untuk membantu disabilitas Indonesia. Kita juga sedang mengkaji alat bantu lain seperti kursi roda, kaki palsu, tangan palsu dan berbagai penunjang kaum difabel," katanya.

© VIVA.co.id